Legislator harapkan keterwakilan wanita meningkat

ketua komisi viii dpr ri ida fauziah berharap keterwakilan wanita di parlemen dalam hasil pemilu legislatif 2014 dapat mendekati 30 persen.

di dalam uu parpol serta uu pemilu mengamanahkan keterwakilan kaum hawa dalam parpol serta dalam parlemen 30 persen. apabila hasil pemilu legistatif 2014 tak memenuhi kuota 30 persen, paling tidak hasilnya tak jauh daripada 30 persen, kata ida fauziah pada dialog pilar negara: pengauatan peran politik hawa di gedung mpr/dpr/dpd ri, jakarta, senin.

pembicara lainnya selama dialog itu adalah, wakil ketua mpr ri melani leimena suharly serta pengamat politik dari universitas indonesia ani sucipto.

kata ida fauziah, keterwakilan perempuan hasil pemilu legislatif 2009 dalam dpr ri sekitar 18 persen, selama dprd provinsi sekitar 16 persen, dan dalam dprd kabupaten/kota kurang lebih 12 persen.

saya ingin hasil pemilu legislatif 2014, keterwakilan perempuan di parlemen meskipun belum bisa memenuhi kuota 30 persen, tapi paling tidak melebihi 20 persen, katanya.

politisi partai kebangkitan bangsa (pkb) ini mengajarkan, keinginan peningkatan keterwakilan perempuan dalam parlemen karena adanya dukungan kpu dengan keputusannya, dan mengatur susunan daftar calon tetap (dct) anggota legislatif harus banyak perempuan selama 30 persen.

ia mencontohkan, pada tiga besar dct mesti banyak hawa, apakah di nomor urut pertama, ataupun kedua, ataupun ketiga, itulah seterusnya.

aturan kpu tersebut mendorong kaum hawa supaya lebih berpeluang terpilih menjadi anggota parlemen, katanya.

mantan wakil ketua badan legislasi dpr ri ini menilai, kaum wanita bisa mendapat afirmmasi agar mengakibatkan keterwakilan perempuan dalam parlemen.

sementara itu, pengamat politik daripada universitas indonesia, ani sucipto menilai, para perempuan kurang bagus mendapat afirmasi untuk adalah anggota legislatif.

kata dia, persaingan selama partai politik menuju ke kursi parlemen merupakan kompetisi bebas, bukannya memberikan afirmasi kepada para wanita.

anggota parlemen adalah wakil rakyat dan baiknya memperjuangkan pendapat rakyat, ujarnya.

ani mengajarkan, apabila para hawa dan terpilih merupakan angggota parlemen karena mendapat afirmasi padahal dia tak memiliki basis sosial yang kuat, oleh karenanya ingin memperjuangkan rakyat dan mana.

ia mengusulkan, untuk para perempuan meningkatkan wawasan juga keterlibatannya pada partai politik dan basis massa sebelum merupakan calon anggota legislatif.

Informasi Lainnya: